Wednesday, June 17, 2015

PERODA - Pesta Rohani Pemuda Gereja Injili di Indonesia (1)

0 comments
PERODA, singkatan dari Pesta Rohani Pemuda Gereja Injili di Indonesia, catatan pertama ini saya, Sem Karoba sampaikan kepada segenap Anggota Gereja Injili di Indonesia dan khususnya pemuda Gereja Injili di Indonesia bahwa pertama-tama saya memohon maaf sebesar-besarnya atas keterlambatan menulis catatan ini walaupun sudah dimintakan sebanyak dua kali, dalam selang waktu beberapa tahun untuk membuat catatan singkat tentang Komisi Pemuda GIDI dan PERODA GIDI.

Pesta Rohani Pemuda (PERODA) merupakan nama asli, nama yang bersumber dari nurani pemuda GIDI waktu itu. Ia tidak mengikuti istilah, nama, panggilan lain seperti Kongres, Retreat, Penyegaran Rohani, dan sejenisnya, yang pada prinsipnya memiliki sejarah, konotasi, dan maksud yang tidak sama persis dengan pesta rohani yang biasanya berlangsung di kalangan masyarakat Papua.

Orang Papua mengenal perkumpulan bersama dengan nama "pesta" atau dalam bahasa krennya ialah "Festivity" atau "Festival".

Pesta Rohani Pemuda muncul karena pesta ialah bagian dari budaya orang Papua: pesta perang, pesta kelahiran, pesta duka kematian, dan pesta lainnya. Orang Papua, baik yang rohaniawan maupun kaum awam secara tradisional tidak mengenal yang namanya retreat, karena sosial-masyarakat Papua dalam kesehariannya hidup dalam kondisi "retreat". Kami juga tidak mengenal kongres, karena dalam hidup orang Papua, setiap saat kami hidup ber-kongres, bersama-sama, di honai laki-laki kongres berlangsung setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad.

Yang sering terjadi pada saat tertentu, karena alasan tertentu ialah pesta.

Dalam hal ini, pesta yang dimaksud ialah Pesta Rohani, bukan pesta kelahiran, pesta kematian, pesta musim panen, dan pesta Pilkada atau pesta demokrasi. Ini adalah pesta rohani. Kita rayakan sebuah kemenangan, keberadaan, dan kehidupan rohani di kalangan Pemuda, yaitu Pemuda GIDI.

Pesta Rohani tidak memutuskan, tidak berbicara, tidak merenungkan. Yang terjadi ialah sebuah perayaan, perayaan dari kemenangan, perayaan dari kehidupan, perayaan dari perenungan, perayaan dari apa yang telah dibicarakan. Jadi, Peroda dapat berlangsung sebelum Kongres, sesudah konferensi, pada hari liburan sekolah, dan sejenisnya.

Memang dalam Peroda disampaikan berbagai lomba, seperti Lomba Pidato dan Lomba Membawakan Firman Tuhan (Khotbah), tetapi di sini tidak ada perenungan atau kontemplasi, yang terjadi ialah unjuk talenda, pesta pertunjukan kelebihan yang telah Tuhan karuniakan kepada setiap pemuda yang hadir.

Peroda sebenarnya tidak hanya terbatas kepada Pemuda GIDI, ia merupakan sebuah wadah pesta bagi Pemuda siapa saja.

Kami mau memelopori sebuah "perayaan" dalam kalangan Pemuda gereja, tidak sebatas kontemplasi rohaniah, menyendiri dan merenungkan, mengosongkan diri, dan sejenisnya. Peroda ialah kebersamaan, perayaan, pesta, keramaian, nyanyian, unjuk talenta. [bersambung]


 

The Gospel of Melanesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com