Wednesday, December 12, 2012

Socratez Sofyan Yoman Resmi Pimpin PGBP

0 comments
WAMENA (PAPUA) - Socratez Sofyan Yoman kembali terpilih untuk memimpin Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP) untuk periode 5 tahun mendatang.

Socrates terpilihnya dalam Sidang Kongres PGBP ke-XVII di Gereja Baptis Jemaat Bahtera Wamena yang dipimpin oleh Moury Kogoya, M.Th, dengan Sekretaris Biriur Wenda, S.Pd, dan anggota Lambert Wakerkwa, Amd.Pd.

Perlu diketahui bahwa proses sidang berjalan dengan penuh kekeluargaan dan berdasarkan kasih Tuhan, sebagaimana Motto PGBP adalah satu Tuhan, Satu Iman dan Satu Baptisan yang berlandaskan kasih Allah yang terdapat didalam Firman-Nya itu.

Dalam system mekanisme pemilihan tersebut, peserta sidang terlebih dahulu mengusulkan bakal calon PGBP, yang kemudian ditetapkan menjadi Calon. Yang mana dalam pencalonan itu, Socratez Sofyan Yoman berkompetisi dengan Yeremias Yanengga, namun dari 265 suara, Socratez Sofyan Yoman meraih suara terbanyak sebanyak 263 suara, sedangkan Yeremias Yanengga 2 suara.

Ketua PGBP Terpilih, Socratez Sofyan Yoman, mengatakan, misi gereja sudah jelas yakni memberitakan Injil kepada seluruh bangsa dan juga mengembalakan domba umat Tuhan, tentunya dengan terpilihnya dirinya tetap komitmen dan maju terus dalam mewartawan kebenaran Firman Tuhan, khususnya membela Umat Tuhan dari ketidakadilan, penindasan, intimidasi dan pembunuhan, melalui dukungan yang sangat kuat atas otoritas dan kuasa yang Tuhan berikan kepada dirinya itu.

“Anda para wartawan sudah menyaksikan sendiri bagaimana dari 265 suara, hampir 100 persen memberi dukungan kepada saya sepenuhnya, itu berarti apa yang kami lakukan itu berkenan di hati mereka, mereka menerima pekerjaan-pekerjaan pelayanan di gereja yang kami lakukan selama ini,” ungkapnya kepada wartawan usai pemilihan Ketua PGBP Periode 2012-2017 pada sidang Kongres ke-XVII PGBP di Gereja Baptis Jemaat Bahtera Wamena, Kamis, (13/12/2012). Dengan terpilihnya kembali dirinya itu menandakan, bahwa, apa yang dirinya kerjakan pada periode lalu (Selama ini), seperti yang umat Tuhan mau dan gumuli. Meski itu sebagai suatu kepercayaan yang berat namun dirinya menerima dengan ucapan syukur untuk melaksanakan amanat Agung yang Tuhan berikan kepada dirinya itu. Meski itu sebuah tantangan berat kedepannya, tapi dirinya tidak sendiri, karena Tuhan bersamanya, juga bersama jemaat, bersama teman-teman dan saudara-saudara yang lain beserta bersama para wartawan. “Saya atas pribadi dan atas nama warga  Gereja Baptis sampaikan terima kasih kepada wartawan yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk datang meliput kegiatan kami ini dari awal hingga penutupan kegiatan ini,” ujarnya. (Binpa) Kata kunci: gereja baptis , Maluku dan Papua , papua , Peristiwa , PGBP , uma Socrates Sofyan Yoman , wamena

Lebih lanjut klik: http://kabargereja.blogspot.com/2012/12/socratez-sofyan-yoman-resmi-pimpin.html
TimPPGI di KabarGereja Copyright © 2011


Tuesday, December 11, 2012

Mohon Doa! Ferderika Metelmeti Dibunuh Anggota TNI

0 comments
Dipublikasikan oleh Kabar Gereja pada 22.47

MERAUKE (PAPUA) –  Seorang Pendeta bernama Ferderika Metelmeti yang lagi berbadan dua ditemukan tewas  mengenaskan di Jalan Trans Papua, tepatnya di dekat  Pos Pol Kalimak Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digul, Papua, Rabu (21/11/2012)  sekitar pukul 04.00 WIT.

Korban yang berumur 38 tahun ini diduga tewas akibat diterjang timah panas alias ditembak. Selain itu menurut keterangan pihak keluarga, terdapat dua luka tembak di tubuh korban yakni pada bagian kepala dan bahu. Serta beberapa luka memar akibat pukulan dan sabetan benda tajam.

Pendeta Rika, yang sudah bertugas di Gereja Bethel Gereja Pantekosta (GBGP) di Boven Digul, sejak sepuluh tahun lalu diduga ditembak dan dianiaya hingga tewas oleh teman dekatnya yang merupakan seorang oknum anggota TNI asal suku Jawa.

Kemungkinan terlibatnya anggota TNI dalam kasus itu, juga dibenarkan oleh Komandan Korem 174, Animti Waninggap, Merauke, Brigjen Edy Rahmadi. Hal itu diperkuat dengan penemuan sejumlah alat bukti di TKP.

Kesedihan pun menyelimuti keluarga yang tengah menunggu kedatangan jenazah Pendeta Rika. Saat ini jenazah korban sudah diberangkatkan menuju Merauke, dengan menempuh perjalanan darat sejauh lebih dari 400 kilometer.

Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK yang dikonfirmasi Bintang Papua tadi malam, membenarkan kasus tewasnya  korban bernama Federika Metelmetti dari suku Tanimbar beragama  Kristen protestan.
Korban yang adalah seorang pendeta ini diketahui berlamat di jalan Ampera Tanah Merah. Sedangkan tempat kejadian pada hari Rabu (21/11/2012) pukul 04.00 WIT berada di Jalan Trans Papua, dekat  Pos Pol Kalimak Distrik Mandobo, dengan barang bukti beberapa selongsong dan peluru kaliber 45, sebuah helm berwarna pink, sandal, dan potongan kayu.

Soal motif penembakan korban, menurut Kabid Humas  masih dalam penyelidikan karena saat dioutopsi korban dalam keadaan hamil yang diperkirakan  kehamilannya 5 atau 6 bulan. Dan untuk kepentingan penyelidikan jaringan dari bayi yang ada di kandungan  korban sudah diambil dan akan diperiksa DNA-nya. Kasus ini juga rupanya sudah diketahui pihak Mabes Polri di Jakarta.

“Kejadian pada Rabu pagi, ditemukan seorang ibu dalam keadaan meninggal dunia. Ini terkait aksi penembakan orang tak dikenal,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen
Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (22/11/2012). Boy menjelaskan, Federika ditemukan tewas dalam keadaan telentang dengan luka tembak di pelipis sebelah kiri yang tembus ke pelipis kanan dan lukatembak di bagian bahu kanan tembus ke belakang.

Hingga kini, polisi sudah meminta keterangan dari para saksi, tapi masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif dan pelaku penembakan tersebut.

“Pelaku masih dalam penyelidikan, sementara korban dilakukan visum di rumah sakit Kabupaten Boven Digoel,” katanya.

Ditempat terpisah, Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf Jansen Simanjuntak  yang  dikonfirmasi semalam mengatakan, sampai saat ini masih diselidiki siapa pelakunya. Kalau soal dugaan atau kecurigaan terhadap siapapun bisa saja, karena kita tidak bisa berspekulasi sebelum ada hasil penyelidikan.
“Soal motif dan kronologisnya kita tunggu hasil penyelidikan baru bisa diketahui,”katanya.  Namun jika hasil penyelidikan terbukti pelakunya  anggota TNI,  maka tentu diambil tindakan tegas, bahkan anggota tersebut bisa dipecat,  karena tindakan itu jelas-jelas tidak berprikemanusiaan.

Soal langkah-langkah yang dilakukan TNI, Kapendam mengatakan, TNI bekerja sama dengan  kepolisian untuk  segera mengungkap siapa pelakunya. (TimPPGI)

Lebih lanjut klik: http://kabargereja.blogspot.com/2012/11/mohon-doa-ferderika-metelmeti-dibunuh.html
Copyright © 2011 TimPPGI di KabarGereja
 

The Gospel of Melanesia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com